Selasa, 14 Desember 2010

TUGAS KE 3

PENGERTIAN VIDEO STREAMING

Arti kata streaming adalah teknik untuk mengirim file dari satu device ke device lain yang berjalan secara terus menurus sehingga user di device tujuan bisa menjalankan file yang dikirim dengan tidak menunggu semua file dari tempat asal selesai dikirimkan.
Proses streaming membutuhkan bandwidth yang besar, karena data audio dan video biasanya memiliki ukuran yang besar. Dengan kondisi bandwidth yang terbatas proses streaming sulit dijalankan. Oleh karena itu dibutuhkan solusi yang bisa melakukan streaming pada bandwidth yang terbatas.
Salah satu solusi yang memungkinkan yaitu dengan menggunakan metode kompresi ke dalam data yang akan distreaming. Kompresi dilakukan menggunakan metode kuantisasi vektor dengan menggunakan algoritma Fair Share Amount. Streaming juga mengimplementasikan teknologi UPnP (Universal Plug And Play) sehingga proses streaming bisa diautomatisasi tanpa perlu mengetahui address pada device – device yang terhubung.
Source streaming disebut dengan device sedangkan tujuan streaming disebut dengan control point. Berdasarkan hasil uji coba menunjukan bahwa dengan menggunakan arsitektur UPnP, aplikasi video streaming terkompresi menggunakan metode quantisasi vektor dengan algoritma FSA bisa diterapkan dengan baik serta prosentase kompresi yang dihasilkan dengan metode ini mencapai 75,8 % sampai 85 % dari file aslinya. Live streaming adalah tayangan langsung yang di-broadcast kepada banyak orang (viewers) dalam waktu yang bersamaan dengan kejadian aslinya, melalui media data komunikasi (network) baik yang terhubung dengan cable atau wireless. Teknologi video streaming memungkinkan pengiriman file video melalui internet tanpa harus mendownload mereka ke komputer pengguna
CARA KERJA :
Streaming video bekerja dengan baik menggunakan Real Time Streaming Protocol (RTSP) atau Hypertext Transfer Protocol (HTTP).




DEVINISI TELECONFERENCE.

Sebuah teleconference atau teleseminar adalah pertukaran langsung dan artikulasi massa informasi antar beberapa orang dan mesin remote dari satu sama lain, tetapi dihubungkan oleh sebuah sistem telekomunikasi. Istilah-istilah seperti konferensi audio, konferensi telepon dan conferencing telepon juga kadang-kadang digunakan untuk merujuk kepada telekonferensi. Sistem telekomunikasi dapat mendukung teleconference dengan menyediakan satu atau lebih hal berikut: audio, video, dan / atau layanan data oleh satu atau lebih berarti, seperti telepon, komputer, telegraf, teletype, radio, dan televisi.
CARA KERJA :
Bentuk paling sederhana dari teleconference adalah memberikan komunikasi suara-hanya menggunakan telepon terhubung ke saluran telepon biasa. Pertemuan dapat dilakukan di salah satu dari dua cara: semua peserta dapat diminta untuk menghubungi nomor telepon tertentu atau fasilitator dapat memanggil masing-masing peserta secara individual. Telepon dalam sebuah gedung kantor tunggal biasanya dihubungkan melalui Public Branch Exchange (PBX), yang agregat telepon bangunan sinyal dan mengirimkannya ke sebuah jembatan konferensi. Sebuah jembatan konferensi biasanya adalah perangkat lunak pada komputer khusus yang terletak di kantor perusahaan telepon. Menurut voipbroadcaster.com, juga memungkinkan untuk rumah konferensi jembatan sendiri di dalam perusahaan Anda. Perangkat lunak di jembatan konferensi menghubungkan semua peserta teleconference ke jalur virtual yang sama dan mengirimkan telepon semua sinyal kepada semua pihak, yang memungkinkan panggilan multi arah. Jembatan konferensi dapat memberikan fitur tambahan untuk panggilan konferensi Anda, termasuk perlindungan password, merekam panggilan dan pilihan khusus untuk fasilitator yang ditunjuk.

Barcode 2D

PENDAHULUAN

Kode Baris (Barcode)

Di awal perkembangannya, penggunaan kode baris dilakukan untuk membantu proses pemeriksaan barang-barang secara otomatis pada supermarket. Tetapi saat ini kode baris sudah banyak digunakan dalam berbagai aplikasi seperti misalnya digunakan sebagai kartu identitas, kartu kredit dan untuk pemeriksaan secara otomatis pada perpustakaan.
Kode baris digambarkan dalam bentuk baris hitam tebal dan tipis yang disusun berderet sejajar horisontal. Untuk membantu pembacaan secara manual dicantumkan juga angka-angka dibawah kode baris tersebut. Angka-angka tersebut tidak mendasari pola kode baris yang tercantum. Ukuran dari kode baris tersebut dapat diperbesar maupun diperkecil dari ukuran nominalnya tanpa tergantung dari mesin yang membaca.

Barcode ada dua bentuk :
1. Barcode satu dimensi (1D)
2. Barcode dua dimensi (2D)

Barcode satu dimensi
Barcode satu dimensi biasanya dinamakan linear bar codes (kode berbentuk baris). Contoh barcode satu dimensi adalah sebagai berikut :
•Code 39 (code 3 of 9)
Adalah sebuah barcode alphanumerik (full ASCII) yang memiliki panjang baris yang bervariasi. Aplikasi barcode jenis code 39 adalah untuk inventory, asset tracking dan digunakan pada tanda pengenal identitas.

•Code 128
Adalah suatu barcode alphanumerik (full ASCII) yang memiliki kerapatan (density) yang sangat tinggi dan panjang baris yang bervariasi. Barcode code 128 ideal untuk aplikasi seperti shipping and warehouse management (pangaturan maskapai pelayaran dan pengelolaan gudang).

•Interleaved 2 of 5
Adalah sebuah barcode yang berbentuk numerik dan memiliki panjang baris yang bervariasi. Barcode interleaved 2 of 5 dapat dipergunakan untuk aplikasi industri dan laboratorium.

•UPC (Universal Product Code)
Adalah sebuah barcode yang berbentuk numerik dan memiliki panjang baris yang tetap (fixed). UPC digunakan untuk pelabelan pada produk-produk kecil/eceran (retail product labeling). Simbol ini dibuat untuk kemudahan pemeriksaan keaslian suatu produk. Bilangan-bilangan UPC harus diregistrasikan atau terdaftar di Uniform Code Council.

Gambar 4. Barcode jenis UPC

Barcode dua dimensi

Adalah barcode yang dikembangkan lebih dari sepuluh tahun lalu, tetapi baru sekarang ini mulai semakin populer. Barcode dua dimensi ini memiliki beberapa keuntungan dibandingkan linear bar codes (barcode satu dimensi) yaitu, dengan menggunakan barcode dua dimensi, informasi atau data yang besar dapat disimpan di dalam suatu ruang (space) yang lebih kecil. Contoh barcode dua dimensi adalah “symbology PDF417” yang dapat menyimpan lebih dari 2000 karakter di dalam sebuah ruang (space) yang berukuran 4 inch persegi (in2).

Gambar 5. Barcode jenis PDF417

Cara sebuah computer-scanner membaca sebuah barcode:
Suatu bilangan barcode tunggal sebenarnya terdiri dari tujuh unit. Satu unit terdiri dari salah satu warna hitam atau putih. Sebuah unit yang berwarna hitam ditunjukkan dengan sebuah bar, sedangkan yang berwarna putih ditunjukkan dengan sebuah space (spasi). Cara lain penulisan barcode adalah dengan bilang “1” untuk menyatakan black bar dan bilangan “0” untuk menyatakan white space. Misalnya, tujuh unit berikut ini adalah 0011001 dapat dinyatakan sebagai berikut space-space-bar-bar-space-space-bar.

Sebuah barcode UPC bilangan di sisi bagian kiri barcode (kode perusahan/manufaktur) dikodekan berbeda dengan bilangan di sisi bagian kanan (kode produk). Bilangan yang berada sebelah kiri merupakan kebalikan dari bilangan yang ada di sebelah kanan, misalkan jika bar disebelah kanan berarti sebuah space di sebelah kiri. Pengkodean disebelah kanan dinamakan kode even parity sebab unit black bar-nya berjumlah genap. Sedangkan pengkodean disebelah kiri dinamakan kode odd parity sebab unit black bar-nya berjumlah ganjil. Bilangan-bilangan yang dikodekan mempunyai perbedaan untuk tiap-tiap sisi barcode, sehingga barcode dapat dibaca (scanned) dari sebelah kiri maupun dari sebelah kanan.

Tabel berikut ini adalah pengkodean sisi kiri dan sisi kanan yang dipisahkan ke dalam tujuh unit.

Penjelasan tabel pengkodean di atas adalah sebagai berikut :
1.Seperti yang sebelumnya disebutkan bahwa bilangan-bilangan sebelah kiri merupakan kebalikan dari bilangan-bilangan disebelah kanan.

2.Setiap barcode memiliki empat buah “mark” (marka) yang berbeda. Sebuah marka dapat terdiri dari salah satu black (bar) atau white (space). Marka-marka tersebut lebarnya bermacam-macam, tetapi jumlahnya selalu empat. Contohnya, bilangan pengkodean yang berada di sebelah kiri pada bagian angka “0” yaitu 0001101 berarti terdiri dari 3 space(marka 1), 2 bar (marka 2), 1 space (marka 3),dan 1 bar(marka 4).

3.Pengkodean di sisi kiri selalu dimulai dengan sebuah space atau “0” dan berakhir dengan sebuah bar atau “1”. Sedangkan untuk sisi sebelah kanan selalu dimulai dengan sebuah bar atau “1” dan berakhir dengan sebuah space atau “0”

Komputer tidak membaca bilangan yang berada di bagian bawah barcode, tetapi bilangan tersebut dicetak agar orang dapat membaca barcode dengan mudah bila diperlukan.

Number System Character : angka ini merupakan sebuah sistem bilangan barcode UPC yang mengkarakteristikan jenis-jenis khusus pada barcode. Di dalam barcode UPC, Number System Character ini biasanya terletak disebelah kiri barcode.
Kode-kode pada Number System Character adalah sebagai berikut :
0 - Standard UPC number.
1 - Reserved.
2 - Random weight items like fruits, vegetables, and meats, etc.
3 – Pharmaceuticals
4 - In-store code for retailers.
5 - Coupons
6 - Standard UPC number.
7 - Standard UPC number.
8 - Reserved.
9 - Reserved.

3 Guard Bars : ada tiga guard bars yang ditempatkan di awal, tengah dan akhir pada barcode. Guard bars bagian awal dan akhir di-encode-kan sebagai “bar-space-bar” atau “101”. Guard bar bagian tengah di-encode-kan sebagai “space-bar-space-bar-space” atau “01010”.

Manufacturer Code : kode perusahaan ini ada lima digit bilangan yang secara khusus menentukan manufaktur suatu produk. Kode perusahaan/manufaktur ini dilindungi dan ditetapkan oleh Uniform Code Council(UCC).
Product Code : kode produk ini ada lima digit bilangan yang ditetapkan oleh perusahaan/manufaktur untuk setiap produk yang dihasilkannya. Untuk setiap produk yang berbeda dan setiap ukuran yang berbeda, akan memiliki kode produk yang unik.

Check digit : disebut sebagai digit “self-check”. Check digit ini terletak di bagian luar sebelah kanan barcode. Check digit ini merupakan suatu “ old-programmer’s trick” untuk mengvalidasikan digit-digit lainnya (number system character, manufacturer code, product code) yang dibaca secara teliti.

Pada penggunaan simbol-simbol 2D dalam pengolahan dokumen aplikasi dengan data yang signifikan 2D karena kepadatannya memiliki keuntungan dari simbol-simbol di atas simbol-simbol 1D. Perbandingan manfaat relatif dari tiga domain publik populer 2D symbol antara lain: Data Matrix, QR Code dan Micro QR Code. Berikut gambaran singkat setiap simbologi, kita akan membandingkan mereka berdasarkan data mereka kerapatan, koreksi kesalahan, dan relatif kecepatan pemrosesan.

Data Matrix
Matrix simbol data menggunakan array biasa sel-sel persegi ukuran mulai dari 10 hingga 10 grid sampai 144 dari 144 grid. A 1 sel zona tenang diperlukan sekitar seluruh simbol. Selain itu, empat persegi panjang ukuran juga tersedia. Masing-masing terdiri dari simbol tetap "L" pola yang digunakan untuk mencari bersama dengan sebuah jam lagu sepanjang sisi yang berlawanan "L". Selain itu, ada trek jam internal yang lebih besar untuk Data Matrix. Ini lokasi tetap tidak mengkodekan informasi apapun. Mereka hadir untuk mengidentifikasi simbol sebagai Data Matrix dan untuk membantu software decode. Lokasi grid yang tersisa mengandung baik kotak hitam atau putih tergantung pada informasi yang akan dikodekan.

QR Code
QR Code simbol juga menggunakan array biasa sel-sel persegi ukuran mulai dari kotak 21 oleh 21 hingga 177 dari 177 grid. A 4 sel zona tenang diperlukan sekitar seluruh simbol. Untuk membantu menemukan, QR code simbol berisi pola 3 finder pada 3 dari 4 sudut. Selain itu, ada pola kesejajaran internal, jam pola, serta format informasi tentang simbol-simbol yang lebih besar yang memberikan ukuran kode.

Untuk aplikasi data yang membutuhkan data dalam jumlah yang lebih kecil, ada versi turunan QR code disebut Micro QR code yang dapat mengkodekan sampai 35 digit numerik dalam waktu kurang ruang dari QR Code yang sesuai. Ini memiliki 4 persegi berbeda ukuran: 11 dengan 11, 13 by 13, 15 oleh 15 dan 17 x 17. Ukuran masing-masing sel memerlukan tenang 2 zona sekitar seluruh simbol. Mengandung hanya 1 finder pola, dengan jam terbatas pola dan format informasi.

Kepadatan data dan Koreksi Kesalahan
Data Matrix memiliki kerapatan data yang jelas kelebihan QR code. Hal ini terutama berlaku untuk jumlah yang lebih kecil data pengguna. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa ia memiliki lebih sedikit sel tetap lokasi. Tidak mengabdikan sebagai pencari banyak ruang untuk pola, dan tidak berisi informasi format. Micro QR Code ini dirancang untuk mengatasi masalah kepadatan data dan sebanding dalam ukuran Data Matrix untuk konten data ini.

Semua 3 jenis simbol yang menggunakan Reed Solomon error correction untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan karena simbol kerusakan atau masalah pencitraan. Jumlah dideteksi dan diperbaiki kesalahan ini ditentukan oleh jumlah ekstra codewords koreksi kesalahan termasuk dalam simbol yang berada di atas dan di luar codewords digunakan untuk mengkodekan data.

Kapasitas data ukuran tertentu simbol adalah fungsi dari jumlah overhead koreksi kesalahan serta data itu sendiri. Matrix data menggunakan tingkat tetap koreksi kesalahan yang tidak dapat dipilih oleh pengguna. Persentase koreksi kesalahan codeword overhead berkisar dari 62. 5% untuk simbol terkecil turun hingga 28% untuk simbol-simbol yang lebih besar. Sebaliknya, QR Code memiliki 4 tingkatan yang berbeda dari koreksi kesalahan yang memungkinkan perkiraan kapasitas pemulihan dari 7%, 15%, 25% atau 30%. Micro QR Code bervariasi pilihan dari jumlah kesalahan koreksi untuk masing-masing dari 4 diijinkan ukuran. Terkecil hanya memungkinkan deteksi error, sementara terbesar memungkinkan hingga 25% pemulihan kapasitas.

Jumlah dan jenis data pengguna akan menentukan ukuran simbol yang diperlukan. Selain itu, untuk QR Code dan Micro QR Code, jumlah kesalahan faktor koreksi yang digunakan akan menjadi ukuran juga. Tabel di bawah ini meringkas ukuran relatif dan kemampuan koreksi kesalahan dari 3 simbol yang ditunjukkan di atas.

Simbologi - Ukuran Relatif

(dengan Tenang Zona) / Error Koreksi Overhead (%) / Maksimum diperbaiki Kesalahan

Data Matrix - 1. 00 / 58. 3 / 3

QR Code - 3. 70 / 65. 3 / 8

Micro QR Code - 1. 33 / 50. 0 / 1

Pilihan jumlah koreksi kesalahan yang digunakan dalam QR Code dan Mikro QR Code adalah aplikasi tergantung. Dalam situasi di mana ukuran suatu masalah, seseorang mungkin tergoda untuk mengurangi jumlah kesalahan koreksi atas kepala. Hal ini dapat mengurangi tingkat membaca keseluruhan simbol jika barcode mungkin rusak atau jika lingkungan pencitraan menjadikannya lebih sulit untuk mendapatkan "ideal" gambar. Barcodes pada paket yang lembut kurva simbol, serta plester mengkilat simbol yang dapat menyebabkan pantulan specular kembali ke kamera adalah contoh-contoh kode bagaimana mungkin rusak. Secara umum, jika ruang izin, untuk membaca tingkat optimal, orang harus biasanya memilih koreksi kesalahan maksimum yang diperbolehkan kapasitas.

Pengolahan Kecepatan Relatif

Secara real time aplikasi di mana waktu untuk memecahkan kode gambar penting, orang juga harus membandingkan simbol pada seberapa cepat mereka dapat diterjemahkan. Yang paling memakan waktu bagian decoding barcode dalam gambar besar dan sibuk umumnya menemukan simbol. Lebih unik si penemu barcode pola dalam simbol, semakin mudah untuk menemukan dalam gambar yang sibuk. Hal ini akan mengurangi waktu proses. Sebaliknya, jika simbologi barcode tidak memberikan pola pencari yang unik, lebih banyak waktu akan dihabiskan mencarinya.

QR Code dan Mikro kode QR memiliki kelebihan yang signifikan Data Matrix karena pola pencari unik dalam simbol-simbol. QR Code adalah yang terbaik dari 3 pilihan karena mencakup 3 pola finder, masing-masing dapat digunakan untuk menemukan simbol. Data Matrix memiliki "L" finder pola dan garis jam tetap. Sayangnya, ini bukan pola yang sangat unik dengan bentuk-bentuk di mana banyak bidang teks dikelilingi oleh kotak-kotak. Selain itu, kedua QR (Versi 7 dan di atas) dan Micro QR Codes memiliki format informasi dalam simbol agar Anda mengetahui ukuran dan simbol untuk memastikan Anda berada pada simbol yang nyata. Matrix data eksplisit tidak mengandung data format, hanya menyediakan jam lagu di sisi yang berlawanan simbol dari "L" sudut.

Formulir sibuk di-scan pada 200 DPI, dan satu contoh dari 3 simbol barcode ditambahkan pada gambar dengan setiap simbol menggunakan 25 juta sel. Lalu dalam 3 tiket terpisah, Volo, software decode barcode toolkit dari Omniplanar, digunakan untuk men-decode setiap simbol. Dalam setiap berlalu, hanya satu jenis simbologi diaktifkan. Tabel di bawah ini merangkum berapa lama Volo untuk mengeluarkan hasil decode dan benar-benar selesai memproses gambar. Baik QR QR Code dan Mikro decoding adalah 3 sampai 4 kali lebih cepat dari Matrix Data decoding. Ini hampir seluruhnya disebabkan oleh pola finder baik dalam Micro QR QR dan simbol.

Simbologi - Issue Time (msecs) / Total Time (msecs)

Data Matrix - 30. 8 / 74. 5
QR Kode - 7. 2 / 23. 4
Micro QR Kode - 7. 6 / 21. 9

Kesimpulan:

Ketika memutuskan apa simbologi 2D jenis dokumen untuk digunakan dalam aplikasi, kita harus mempertimbangkan kepadatan data, koreksi kesalahan dan waktu pemrosesan. Dalam aplikasi di mana ukuran simbol harus disimpan ke minimum, baik Data Matrix dan Mikro kode QR adalah pilihan yang baik. Ketika kecepatan pemrosesan adalah paling penting, QR Code dan Micro QR Kode keduanya pilihan yang lebih baik daripada yang diberikan Data Matrix pola pencari baik mereka. Dalam aplikasi ketika kedua simbol ukuran dan kecepatan pemrosesan yang penting, Micro QR Code adalah pilihan terbaik. Namun kemungkinan terbesar Micro QR Code hanya bisa menyimpan angka 35 digit dengan koreksi kesalahan minimum (maksimum 3 kesalahan). Pada tingkat koreksi kesalahan maksimum, kapasitas data numerik turun hingga 21 digit (maksimal 7 kesalahan).

Sumber pustaka.
• Fax bar kode.
• Strategis otomatisasi proses bisnis dengan manajemen.
• Desktop pembangunan aplikasi.
• Cara-cara sederhana untuk mencari di dalam pdf.
• Perangkat lunak manajemen aset digital.
• Barcode scanner - alat praktis.
• Windows registry struktur dan fungsi.
• Web database dalam perangkat lunak ditinjau ulang.
• Ketika data recovery menjadi mustahil.