Jumat, 23 Oktober 2009

Rusak oleh bahasa Indonesia yang juga rusak.

Disebuah bangku yang ditanam dipinggir jalan utama sebuah kampung dipinggiran ibukota Jawa Timur, 3 remaja tengah memperbincangkan tokoh idola dalam film yang mereka tonton semalam. Sebut saja nama mereka A, B, dan C dengan antusiasnya menjelaskan kekuatan karakter masing masing idola mereka.

A. " Coba ingat wektu ning kereta, jagoanku pancen top"
B. "Iyo, memange dia itu ksatria banget yo"
A. " La wong dia sudah janji bakal nulungi konconya"
C. "Tapi ra enake Jagoane kalah, jadi nggak seru."

Dari sudut pandang tempat dan tokoh yang melakukan perdebatan tersebut menunjukkan bahwa perdebatan tersebut berlangsung dalam bahasa daerah setempat.
Akan tetapi karena pengaruh perkembangan bahasa indonesia yang semakin meluas, juga dengan didukung perkembangan daya pancar dan kualitas siaran dari media elektronik, maka bahasa Indonesia menjadi semakin sering digunakan oleh generasi muda dierah. Salah satu alasan pemakaian bahasa indonesia tersebut untuk menunjukkan jatidiri yang merasa lebih dari teman mereka yang tidak menggunakan bahasa Indonesia.

Karena alasan tersebut tidak didukung dengan ilmu pengatahuan yang tepat maka bahasa Indonesia yang dipakai pun tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Kondisi ini diperparah lagi oleh sebagian media cetak yang tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penyampain berita kriminal, berita selebriti, dengan segaja menggunakan susunan bahasa yang tergolong semau gue, agar menarik pembeli.

Masih dari cuplikan percakapan ke 3 pemuda diatas jelas terliha kata kata yang mereka gunakan adalah kata kata dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Penggabungan bahasa indonesia kedalam bahasa daerah berdampak pada semakin sedikitnya pemakaian bahasa daerah oleh masyarakatnya sendiri.

Bila pembaca singgah ke kota Cirebon, pembaca akan sulit menemuka remaja disana menggunakan bahasa sunda atau jawa dalam berkomunikasi langsung dengan lawan bicaranya ditempat umum. mereka lebih sering menggunakan bahasa Jakarta sebagai alat komunikasi antar remaja.

Kejadian serupa juga dapat pembaca temui didaerah lainnya, seperti pesisir pantai utara jawa, kota kota sepanjang jalan lintas sumatera, dan masih banyak fenomena serupa atau mirip dapat anda temukan.

Depok 24 Oktober 2009 jam 09.48
Eko.






Jumat, 16 Oktober 2009

FUNGSI DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional saat ini telah mengalami penyesuaian yang sangat dramatis. sebagai bahasa pemersatu bangsa Indonesia, bahasa ini telah berkembang menyesuaikan dengan kelompok usia masyarakat Indonesia.

Sebagai fungsi sarana bekomunikasi, bahasa Indonesia baik dan benar hanya digunakan dikalangan para pengajar dan media cetak tertentu. Diluar Kelompok tersebut, pemakaian bahasa indonesia mengalami perbahan dimana penggunaan kata serta penyusunan kalimat tidak lagi mengikuti acuan baku menurut EYD 1985.

Sebagai contoh pemakaian bahasa diluar komunitas Pengajar dan Media Cetak tertentu misalnya cara berkomunikasi para remaja yang menggunakan istilah dan kata yang hanya dimengerti orang sebayanya. Demikian juga kalangan eksekutif pemakaian bahasa indonesia sudah tidak effektif, karena mereka lebih senang menggunakan istilah bahasa asing dalam berkomunikasi.

Misalnya: Lunch = makan siang.

                 Meeting = Rapat.

                 Goal = Hasil akhir.

Masih banyak topik yang dapat dibahas tentang perkembangan Bahasa Indonesia saat ini.